Sunday 25 March 2012

Strategic Factors (faktor-faktor strategis)

Strategic Factors (faktor-faktor strategis) yang berkaitan dengan pendukung sistem informasi dari sasaran bisnis dipertimbangkan untuk setiap proyek yang diusulkan. Nilai-nilai yang dihasilkan dievaluasi untuk menentukan proyek sistem mana yang akan menerima prioritas yang tertinggi. Selain dikatakan layak, proyek sistem yang diusulkan harus mendukung faktor-faktor strategis, seperti:
  1. Produktivitas mengukur jumlah output yang dihasilkan oleh input yang tersedia.Tujuan produktivitas adalah mengurangi atau menghilangkan biaya tambahan yang tidak berarti. Produktivitas ini dapat diukur dengan rasio antara biaya yang dikeluarkan dengan jumlah unit yang dihasilkan.
  2. Diferensiasi mengukur bagaimana suatu perusahaan dapat menawarkan produk atau pelayanan yang sangat berbeda dengan produk dan pelayanan dari saingannya. Diferensiasi dapat dicapai dengan meningkatkan kualitas, variasi, penanganan khusus, pelayanan yang lebih cepat, dan biaya yang lebih rendah. 
  3. Manajemen melihat bagaimana sistem informasi menyediakan informasi untuk menolong manajer dalam merencanakan, mengendalikan dan membuat keputusan. Manajemen ini dapat dilihat dengan adanya laporanlaporan tentang efisiensi produktivitas setiap hari.

referensi:
HM., Yogiyanto, Analisis dan Disain Sistem Informasi : Pendekatan    Terstruktur, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta, 1995.

Thursday 22 March 2012

Faktor-Faktor Kelayakan (Feasibility Factors)

Bagaimana kita menilai, bahwa suatu sistem itu layak ? Tentunya terlepas dari apakah sistem itu baru dibuat, atau sistem lama memerlukan perbaikan atau tambahan, atau bahkan sistem lama (sistem yang sudah ada) perlu digantikan dengan sistem yang baru. Dalam tahap perencanaan sistem, haruslah mengidentifikasi kelayakan sistem yang akan dibangun.

Suatu sistem yang diusulkan harus layak, yaitu sistem ini harus memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut :
  1. Kelayakan teknis untuk melihat apakah sistem yang diusulkan dapat dikembangkan dan diimplementasikan dengan menggunakan teknologi yang ada atau apakah teknologi yang baru dibutuhkan.
  2. Kelayakan ekonomis untuk melihat apakah dana yang tersedia cukup untuk mendukung estimasi biaya untuk sistem yang diusulkan.
  3. Kelayakan legal untuk melihat apakah ada konflik antara sistem yang sedang dipertimbangkan dengan kemampuan perusahaan untuk melaksanakan kewajibannya secara legal.
  4. Kelayakan operasional untuk melihat apakah prosedur dan keahlian pegawai yang ada cukup untuk mengoperasikan sistem yang diusulkan atau apakah diperlukan penambahan/pengurangan prosedur dan keahlian.
  5. Kelayakan rencana berarti bahwa sistem yang diusulkan harus telah beroperasi dalam waktu yang telah ditetapkan.
referensi:
HM., Yogiyanto, Analisis dan Disain Sistem Informasi : Pendekatan    Terstruktur, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta, 1995.

Pedoman Penulisan Daftar Pustaka

Sering kali kenyataan yang kita hadapi dalam penulisan sebuah karya ilmiah adalah kritikan atau penilaian bahwa penulisan daftar pustaka kita itu salah. Terus… bagaimana atau seperti apa penulisan daftar pustaka yang benar itu? Nah ini ada satu referensi penulisan daftar pustaka, silakan dipelajari ya !

Monday 19 March 2012

Fase Scrum

Kerangka kerja Scrum terdiri dari :
1.      Tim Scrum dan peran-peran yang diperlukan:
a)      Pemilik Produk
Pemilik Produk adalah orang yang bertanggung-jawab untuk mengelola Product Backlog.
Tugas dari pemilik produk antaralain:
1)      Menentukan fitur dari produk.
2)      Menentukan tanggal rilis dan isinya
3)      Bertanggung jawab atas laba/untung dari produk (ROI).
4)      Memprioritaskan fitur berdasarkan nilai di market/pasar.
5)      Mengatur ulang fitur dan prioritas setiap sprint/putaran seperlunya.
6)      Menerima atau menolak hasil pekerjaan

b)      Tim Pengembang
Terdiri dari 5-9 orang. Multifungsi: Programmer, tester, desainer, dsb. Anggota harus full-time. Pengecualian (misal: administrator basis data). Tim mengatur dirinya sendiri. Idealnya tidak ada titel atau jabatan (tetapi kadang memungkinkan). Keanggotaan cuma boleh berganti diantara sprint.

c)      Scrum Master
Peranan Scrum Master bias dikatakan sebagai penghubung antara pihak tim pengembang, pemilik produk, dan organisasi. Tugas Scrum Master antaralain:
1)      Merepresentasikan manajemen dalam sebuah proyek
2)      Bertanggung jawab untuk menjalankan nilai dan praktek Scrum
3)      Menghilangkan hambatan
4)      Memastikan tim berfungsi secara penuh dan produktif
5)      Memastikan kerjasama yang erat antar semua peran dan fungsi
6)      Melindungi tim dari interfensi luar
2.      Acara,
a)      Pertemuan Perencanaan Sprint
Meeting perencanaan Sprint yaitu:
1)      Tujuan Sprint
2)      Sprint backlog
b)      Pertemuan Harian Scrum
c)      Pertemuan Ulasan Sprint
d)     Pertemuan Refleksi Sprint
3.      Aturan main.
a)      Scrum memiliki prinsip:
1) ukuran tim yang kecil melancarkan komunikasi, mengurangi biaya, dan memberdayakan satu sama lain
2)      proses dapat beradaptasi terhadap perubahan teknis dan bisnis
3)      proses menghasilkan beberapa software increment
4)      pembangunan dan orang yang membangun dibagi dalam tim yang kecil
5)      dokumentasi dan pengujian terus menerus dilakukan setelah software dibangun 
6)      proses scrum mampu menyatakan bahwa produk selesai kapanpun diperlukan
7)    Tim Scrum melakukan sedikit untuk semuanya disetiap saat. Setiap komponen di dalam kerangka kerja Scrum memiliki tujuan tertentu dan penting perannya terhadap keberhasilan dari jalannya proses Scrum.
b)      Aktifitas Scrum : Backlog, Sprints, Scrum Meetings, Demo
1)  Aktifitas Backlog : Backlog adalah daftar kebutuhan yang jadi prioritas klien. Daftar dapat bertambah.
2)   Aktifitas Sprints: unit pekerjaan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan yang ditetapkan dalam backlog sesuai dengan waktu yang ditetapkan dalam time-box (biasanya 30hari). Selama proses ini berlangsung backlog tidak ada penambahan.
3)  Aktifitas Scrum Meeting: pertemuan 15 menit perhari untuk evaluasi apa yang dikerjakan, hambatan yang ada, dan target penyelesaian untuk bahan meeting selanjutnya.
4)  Aktifitas Demo:penyerahan software increment ke klien didemonstrasikan dan dievaluasi oleh klien.
download klik disini 

Friday 16 March 2012

ANALIS SYSTEM vs PROGRAMMER

Sistem analis adalah orang yang menganalisis sistem dengan mempelajari masalah-masalah yang timbul dan menentukan kebutuhan-kebutuhan pemakai serta mengidentifikasikan pemecahan yang beralasan.

Tugas dan tanggung jawab :
  1. Tanggungjawab analis sistem tidak hanya pada pembuatan program komputer saja, tetapi pada sistem secara keseluruhan.
  2. Pengetahuan analis sistem harus luas, tidak hanya pada teknologi komputer, tetapi juga pada bidang aplikasi yang ditanganinya.
  3. Pekerjaan analis sistem dalam pembuatan program terbatas pada pemecahan masalah secara garis besar.
  4. Pekerjaan analis sistem melibatkan hubungan banyak orang, tidak terbatas pada sesama analis sistem, programer tetapi juga pemakai sistem dan manajer.
Programmer adalah orang yang menulis kode program untuk suatu aplikasi tertentu berdasarkan rancangan yang dibuat oleh system analis .

Tugas dan tanggung jawab :
  1. Tanggungjawab pemrogram terbatas pada pembuatan program komputer.
  2. Pengetahuan programer cukup terbatas pada teknologi komputer, sistem komputer, utilitas dan bahasa-bahasa program yang diperlukan.
  3. Pekerjaan programer sifatnya teknis dan harus tepat dalam pembuatan instruksi-instruksi program.
  4. Pekerjaan programer tidak menyangkut hubungan dengan banyak orang,terbatas pada sesama pemrogram dan analis sistem yang mempersiapkan rancang bangun (spesifikasi) program.

Tuesday 6 March 2012

Sunday 4 March 2012

Scrum

Scrum: Sebuah kerangka kerja dimana pihak-pihak dapat mencari jalan keluar dari permasalahan yang kompleks dan pada saat yang bersamaan membuat produk yang memiliki nilai setinggi mungkin secara produktif dan kreatif. Scrum bersifat:
  • Sederhana
  • Mudah untuk dimengerti 
  • Susah untuk dikuasai
Scrum adalah sebuah proses kerangka kerja yang telah digunakan semenjak tahun 1990 untuk mengelola pengembangan produk yang kompleks. Scrum bukanlah sebuah proses atau tehnik untuk membuat produk, melainkan sebuah kerangka kerja dimana didalamnya kita dapat memasukkan berbagai proses dan tehnik. Scrum akan menunjukkan hasil dari praktik pengelolaan dan pengembangan produk sehingga kita dapat terus menjadi lebih baik. Download Panduan Scrum.