Monday 1 February 2016

Campbell Stokes


Campbell Stokes merupakan salah satu alat perekam penyinaran matahari. Campbell stokes ditemukan oleh John Francis Campbell pada tahun 1853 kemudian dimodifikasi oleh Sir George Gabriel Stokes pada tahun 1879. Alat ini terdiri dari bola pejal terbuat dari bahan gelas dengan diameter 4 inchi yang dipasangkan pada kedudukannya sehingga sinar matahari dapat difokuskan pada kartu pias dengan tajam.


Gambar Campbell Stokes

sumber referensi:

  1. Pujiastuti, A., 2016, Sistem Perhitungan Lama Penyinaran Matahari Dengan Metode Otsu Threshold (Studi kasus: St. Klimatologi Barongan), Tesis, Program Studi S2 Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada Yogyakarta   
  2.  Strangeways, I. A. N., 2003, Measuring The Natural Environment (2nd ed., p. 548). Cambridge University.

Thursday 28 January 2016

Lama Penyinaran Matahari

Definisi

Lama penyinaran matahari adalah lamanya matahari bersinar cerah pada permukaan bumi, yang dihitung mulai dari matahari terbit hingga terbenam, dan ditulis dalam satuan jam sampai nilai persepuluhan atau sering ditulis dalam satuan persen terhadap panjang hari maksimum . Lama penyinaran matahari adalah salah satu  indikator  yang penting di dalam klimatologi. Lama  penyinaran  matahari  akan berpengaruh  terhadap aktivitas  makhluk hidup, yaitu pada manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan. Pada musim penghujan didominasi penyinaran  matahari harian yang pendek sedangkan musim kemarau ditandai dengan banyaknya jumlah hari cerah yang dapat diartikan bahwa lama penyinaran harian  yang  lebih  panjang. Perubahan pola lama penyinaran matahari dapat dijadikan sebagai indikasi awal perubahan komposisi atmosfer yang terkait  dengan jumlah uap air di udara maupun senyawa-senyawa polutan. Pada penelitian ini peralatan yang digunakan untuk mengukur lama penyinaran matahari adalah campbell stokes dan kartu pias.

referensi:
  1. Ariffin., Bahri, S., Sulistiono, R., Haryono, D., Suminarti, N., dan Herlina, N., 2010, Modul Praktikum Klimatologi. Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Malang.
  2. Hamdi, S., 2014, Mengenal Lama Penyinaran Matahari Sebagai Salah Satu Parameter Klimatologi. Berita Dirgantara, 15(1), 7–16.
  3. Pujiastuti, A., 2016, Sistem Perhitungan Lama Penyinaran Matahari Dengan Metode Otsu Threshold (Studi kasus: St. Klimatologi Barongan), Tesis, Program Studi S2 Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada Yogyakarta