Operasi
Dasar Morfologi Erosi
Proses
erosi kebalikan dari proses dilasi (Putra, 2010). Jika dalam proses dilasi menghasilkan
objek yang lebih luas, maka dalam proses erosi akan menghasilkan objek yang
menyempit (mengecil). Operasi erosi A dengan B (E(A,B) dapat dinyatakan pada
rumus (3.13).
Proses dilasi
dilakukan dengan cara:
1. Membandingkan
setiap pixel citra input dengan nilai pusat SE dengan cara melapiskan SE dengan
citra sehingga pusat SE tepat dengan posisi pixel citra yang diproses.
2. Jika
semua pixel pada SE tepat sama dengan semua nilai pixel objek (foreground) citra, maka input pixel
diset nilainya dengan nilai pixel foreground
dan bila tidak maka input pixel diberi nilai pixel background,
3. Proses
yang sama dilanjutkan dengan menggerakan (tranlasi) SE pixel demi pixel pada
citra input.
Contoh
erosi:
A = {(1,1),(1,2),(1,3),(2,1),(2,2),(2,3),(3,1),(3,2),(3,3)}
B = {(0,0),(0,1),(1,0)}
A⊖B = {(1,1),(1,2),(2,1),(2,2)}
Tabel Erosi A dengan B
posisi poros ((x,y)
|
|
(1,1)
|
{(1,1),(1,2),(2,1)}
|
(1,2)
|
{(1,2),(1,3),(2,2)}
|
(1,3)
|
{(1,3),(1,4),(2,3)}
|
(2,1)
|
{(2,1),(2,2),(3,1)}
|
(2,2)
|
{(2,2),(2,3),(3,2)}
|
(2,3)
|
{(2,3),(2,4),(3,3)}
|
(3,1)
|
{(3,1),(3,2),(4,1)}
|
(3,2)
|
{(3,2),(3,3),(4,2)}
|
(3,3)
|
{(3,3),(3,4),(4,3)}
|
Gambar Erosi A dengan B
referensi;
- Gonzalez, R.C. dan Woods, R.E., 2008, Digital Image processing, Addison- Wesley Publishing Company, USA.
- Pujiastuti, A., 2016, Sistem Perhitungan Lama Penyinaran Matahari Dengan Metode Otsu Threshold (Studi kasus: St. Klimatologi Barongan), Tesis, Program Studi S2 Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
- Putra, D.,2010, Pengolahan Citra Digital, Andi Yogyakarta, Yogyakarta